Disisi Klaim

Ini hanyalah catatan pribadi yang berisi hal-hal yang pernah dialami penulis terutama tutorial di seputar dunia maya. Tujuannya sebagai media untuk nyangcang ilmu dan share. Hasil dari cumat-comot banyak sumber yang ditransiterasi ulang oleh sim kuring. Mohon maaf jika sumber asalnya tidak semuanya dicantumkan... Kalau ada yang berguna silahkan sahaja ambil, tanpa basa-basi juga gpp koq. yang penting bisa digunakan untuk kebaikan. jikalau disalahgunakan, saya tegaskan "SAYA BERLEPAS DIRI DARI ITUH". Kalau ada kaedah yang salah, mohon dikoreksi ya, agar ilmunya tidak menyesatkan.

LUGAY JANG

Abu Abdillah Ridwan
Abu Abdillah Ridwan12:27pm Apr 6th
Subject: Wahai Lisan, Bertakwalah!
Wahai Lisan, Bertakwalah!

Dalam hadits Tirmidzi (no. 2407) dari Abu Sa'id al-Khudri, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika anak Adam memasuki pagi hari, sesungguhnya semua anggota badannya berkata merendah kepada lisan: "Takwalah kepada Allah dalam menjaga hak-hak kami. Sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqamah, maka kami juga istiqamah. Jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk), kami juga menyimpang". HR Tirmidzi, no. 2407, dihasankan oleh Syaikh Salim al-Hilali dalam Bahjatun-Nazhirin, 3/17, no. 1521. Lihat pula Jami'ul 'Ulûm wal-Hikam, 1/511-512.

Mengingat Mati

Ibnu Abid Dun-ya meriwayatkan dalam kitab “Al-Qubuur” dengan sanadnya, dari Muhammad bin Qudaamah, dia berkata: “Ar-Rabii` bin Khutsaim dulu kalau ia merasakan kekerasan pada qalbunya, maka dia mendatangi rumah seorang temannya yang telah meninggal, pada malam hari. Lalu dia berseru: “Wahai fulan bin fulan! Wahai fulan bin fulan! Kemudian dia berkata: “Duhai, apa yang sudah kamu kerjakan dan apa yang sedang diperbuat kepadamu?”. Lalu dia menangis hingga bercucuran air matanya. Karena ia tahu bahwa dirinya akan seperti itu.”

Sungguh Aku Heran

Ali bin Husain rahimahullah berkata, “Aku heran dengan orang sombong dan berbangga diri, yang kemarin dia adalah air mani dan esok akan menjadi bangkai. Aku sangat heran dengan orang yang ragu tentang keberadaan Allah, padahal ia melihat ciptaan-Nya. Aku sangat heran dengan orang yang mengingkari penciptaan kedua kalinya (hari berbangkit), padahal ia melihat penciptaan pertama. Aku heran sekali dengan orang yang bekerja untuk negeri fana, namun meninggalkan bekerja untuk negeri abadi.” (Shifatus Shafwah karya Ibnul Jauzi : II/93-96)

Betapa Berharganya Saudara Seiman

Hasan al Bashri berkata, "Ikhwan (saudara seiman) kita, lebih berharga dari pada keluarga kita. Keluarga hanya akan mengingatkan kita kepada dunia, sedangkan ikhwan kita akan mengingatkan kita kepada akhirat." (Dinukil dari Al Mukhtar)