Disisi Klaim

Ini hanyalah catatan pribadi yang berisi hal-hal yang pernah dialami penulis terutama tutorial di seputar dunia maya. Tujuannya sebagai media untuk nyangcang ilmu dan share. Hasil dari cumat-comot banyak sumber yang ditransiterasi ulang oleh sim kuring. Mohon maaf jika sumber asalnya tidak semuanya dicantumkan... Kalau ada yang berguna silahkan sahaja ambil, tanpa basa-basi juga gpp koq. yang penting bisa digunakan untuk kebaikan. jikalau disalahgunakan, saya tegaskan "SAYA BERLEPAS DIRI DARI ITUH". Kalau ada kaedah yang salah, mohon dikoreksi ya, agar ilmunya tidak menyesatkan.

Monday, April 25, 2011

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

http://almanhaj.or.id/content/3045/slash/0
Jauh sebelum manusia menemukan beragam minuman multivitamin penjaga stamina
tubuh, berabad silam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah
memberikan teladan sempurna perihal minum. Dalam paparan hadits dijelaskan,
beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sangat menyukai minuman yang dingin dan
manis. Aisyah Radhiyallahu anha menuturkan.

كَانَ أَحَبُّ الشَّرَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ الْحُلْوَ الْبَارِدَ

Minuman yang paling disukai Rasulullah ialah yang dingin dan manis. [1]

Penuturan Aisyah di atas memiliki beberapa ihtimal (kemungkinan). Bisa jadi,
yang dimaksud ialah air yang dicampur madu, rendaman kismis ataupun kurma,
sebagaimana tercantum dalam riwayat Muslim berikut.

َعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُنْبَذُ لَهُ الزَّبِيبُ فِي السِّقَاءِ فَيَشْرَبُهُ يَوْمَهُ
وَالْغَدَ وَبَعْدَ الْغَدِ فَإِذَا كَانَ مَسَاءُ الثَّالِثَةِ شَرِبَهُ
وَسَقَاهُ فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ أَهَرَاقَهُ

Dari Ibnu Abbas Radhiyalahu 'anhu, ia berkata,”Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam pernah dibuatkan rendaman kismis dalam satu bejana,
kemudian beliau minum rendaman tersebut pada hari itu, juga esok harinya dan
keesokannya harinya. Pada sore hari ketiga beliau memberi minuman tersebut
kepada yang lain, jika masih ada yang tersisa , beliaupun menuangnya.” [2]

Ibnul Qayyim rahimahullah mengungkapkan dalam kitab Zaaduul Ma’ad, jika dua
sifat dingin dan manis terhimpun dalam satu minuman, akan memberikan manfaat
yang sangat besar bagi tubuh, membantu proses pencernaan dan penyaluran
saripati makanan dengan sempurna, mencairkan dahak, mencuci dan membasmi
bibit penyakit di lambung, menetralisir sisa-sisa makanan , serta
menstabilkan kehangatan lambung. Di samping itu juga sangat bermanfaat bagi
hati, ginjal dan kandung kemih.

Lebih jauh lagi beliau menjelaskan, air dingin yang telah dienapkan memiliki
kelembaban yang mampu menetralisir panas tubuh, sekaligus menjaga
kelembabannya, serta mengganti sebagian zat yang telah terurai dari tubuh.
Karena itulah Rasulullah amat menggemarinya, sebagaimana tercantum dalam
riwayat Bukhari,

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِاللَّهِ رَضِي اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَىرَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ
رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ وَمَعَهُ صَاحِبٌ لَهُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ كَانَ عِنْدَكَ مَاءٌ بَاتَ هَذِهِ
اللَّيْلَةَ فِي شَنَّةٍ وَإِلَّا كَرَعْنَا

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam masuk ke rumah salah seorang laki-laki Anshar bersama
seorang sahabatnya, seraya berkata kepadanya,”Adakah engkau mempunyai air
yang telah diinapkan dalam bejana kulit? Jika tidak kami akan minum langsung
dari mulut kami.”

Selain memberitahukan jenis minuman yang bermanfaat bagi tubuh kita,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga memberitahukan dan melarang
kita mengkonsumsi semua jenis minuman yang memabukkan. Sebagaimana hadits
yang diriwayatkan dari Ibnu Umar.

كًلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَ كُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ

Semua yang memabukkan itu adalah khamr. Dan semua khamr hukum haram [HR.
Muslim no. 5185]

Walaupun menurut sebagian orang khamr itu bermanfaat, akan tetapi bahaya
yang diakibatkan jauh lebih besar.

Itulah diantara petunjuk-petunjuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
kepada umatnya. Memerintahkan mereka untuk mengkonsumsi yang jelas halalnya
dan bermanfaat serta melarang selain itu.

Disamping memberitahukan jenis minuman, Rasulullah juga memberikan tuntunan
tentang adab-adab minum serta hal lain yang berkaitan dengan minum.
Diantaranya:

• Minum dengan terlebih dahulu membaca Bismillah. Hal ini berdasarkan hadits
yang memerintahkan membaca bismillah sebelum makan. Sebagaimana tasmiyah
(membaca bismillah) di sunnahkan sebelum makan, maka demikian juga hal
sebelum minum. (Syarah Shahih Muslim juz 13 hal. 189) Syaitan akan menjauhi
makanan dan minuman yang dibacakan bismillah sebelum di konsumsi.

• Minum dengan tangan kanan dan tidak menggunakan tangan kiri. Rasulullah n
bersabda.

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِيْنِهِ وَإِذَا شَرِبَ
فَلْيَشْرَبْ بِيَمِيْنِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ
وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ

Apabila salah seorang diantara kalian makan, maka hendaklah dia makan dengan
tangan kanannya dan apabila salah seorang diantara kalian minum maka
hendaklah dia minum dengan tangan kanannya, karena syaitan makan dengan
tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya. [HR. Muslim no. 5233]

لاَ يَأْكُلَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ بِشِمَالِهِ وَلاَيَشْرَبَنَّ بِهَا فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِهَا

Janganlah sekali-kali salah seseorang diantara kalian makan dengan tangan
kirinya dan jangan pula minum dengannya. Karena syaitan makan dengan minum
dengan tangan kirinya. [HR. Muslim no. 5236]

• Minum dengan duduk, dan beliau melarang dengan tegas minum dalam keadaan
berdiri.

Dari Abu Hurairah ia berkata Rasullah bersabda,

لَا يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا فَمَنْ نَسِيَ فَلْيَسْتَقِئْ

Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian minum dengan berdiri, jika
lupa
hendaklah ia memuntahkannya.[3]

Adapun riwayat-riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah pernah minum dengan
berdiri juga merupakan riwayat yang shahih. Namun begitu semua riwayat
tersebut merupakan perbuatan Rasulullah. Sedangkan perkataan beliau lebih
didahulukan daripada perbuatan beliau. Kerena perbuatan beliau terkadang
menjelaskan, bahwa hal itu merupakan kekhususan bagi beliau. Wallahu a’lam.[4]

Imam Nawawi t ketika menjelaskan makna larangan minum dalam keadaan berdiri
berkata, “Bahwa larangan yang terdapat dalam hadits-hadits tersebut dibawa
pengertiannya kepada hukum makruh tanzih” [Syarah Shahih Muslim juz 13 hal.
192]

Berdasarkan adab-adab diatas, kita bisa mengambil satu faidah yaitu
bathilnya kebiasaan yang disuguhkan musuh Islam berupa makan dan minum
sambil berdiri, dengan menggunakan tangan kiri.

• Tidak bernafas di dalam gelas, dan dianjurkan untuk bernafas tiga kali
ketika minum.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى
أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الْإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ

Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi melarang bernafas dalam bejana ataupun
meniupnya.” [5]

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
يَتَنَفَّسُ فِي الْإِنَاءِ ثَلَاثًا

Dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bernafas tiga kali ketika minum.[6]

• Tidak minum langsung dari mulut teko.

أَبُو هُرَيْرَةَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَنِ الشُّرْبِ مِنْ فَمِ الْقِرْبَةِ أَوِ السِّقَاءِ عن

Dari Abu Hurairah ia berkata,”Rasulullah melarang minum lansung dari mulut
teko ataupun qirbah (wadah minum dari kulit).” [7]

• Tidak minum dengan menggunakan bejana dari emas ataupun perak, karena
adanya larangan Rasulullah tentang hal tersebut.

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مَنْ شَرِبَ فِي إِنَاءٍ مِنْ ذَهَبٍ أَوْ فِضَّةٍ فَإِنَّمَا
يُجَرْجِرُ فِي بَطْنِهِ نَارًا مِنْ جَهَنَّمَ

Dari Umu Salamah Radhiyallahu 'anha , ia berkata, Rasulullah bersabda,”Orang
yang minum menggunakan wadah emas atau perak, sesungguhnya ia ibarat menelan
api neraka ke dalam perutnya.” [8]

• Menutup bejana air pada malam hari, tidak membiarkannya terbuka.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ غَطُّوا الْإِنَاءَ وَأَوْكُوا السِّقَاءَ
فَإِنَّ فِي السَّنَةِ لَيْلَةً يَنْزِلُ فِيهَا وَبَاءٌ لَا يَمُرُّ بِإِنَاءٍ
لَيْسَ عَلَيْهِ غِطَاءٌ أَوْ سِقَاءٍ لَيْسَ عَلَيْهِ وِكَاءٌ إِلَّا نَزَلَ
فِيهِ مِنْ ذَلِكَ الْوَبَاءِ

Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, aku mendengar Rasululah bersabda,”
Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu
malam, ketika itu turun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tak
tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya
bibit penyakit.” [9]

Inilah beberapa adab yang diajarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
kepada umatnya. Sebagai seorang muslim, kita berkewajiban untuk mengikuti
adab-adab tersebut. Janganlah kita tergiur dengan berbagai kebiasan yang
banyak di pamerkan oleh musuh Islam meskipun dihiasi dengan berbagai
slogan-slogan indah. Mereka hanya ingin melihat kita ingkar kepada
Rasulullah n dan ikut bersama mereka dalam kesesatan dan kedurhakaan. Mereka
ingin melihat kita sengsara sementara Rasulullah sangat ingin melihat kita
bahagia di dunia dan akhirat dan beliau sangat susah ketika melihat kita
sengsara. Musuh-musuh Allah ini akan terus berusaha dengan berbagai cara
untuk menyesatkan kita, hendaklah kita selalu waspada. Dan hanya kepada
Allah kita mohon petunjuk dan perlindungan.

Wallahu a’lam bish shawab. (Nur Hasanah)

Maraji : - Zaadul Ma’ad
- Bahjatun Nazhrin

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun VII/1420H/1999M Diterbitkan
Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton
Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296]

No comments:

Post a Comment